03 July 2018

Pengertian Narrative Text, Tujuan, Languange Feature, & Generic Structure

Teman – teman semua pasti pernah mendengar cerita dongeng baik cerita dongeng dari dalam negeri, misalnya Timun Mas, Sangkuriang, Malin Kundang, atau pun cerita dongeng dari luar negeri, seperti Cinderella, Snow White (Putri Salju), dan sebagainya. Cerita – cerita tersebut merupakan jenis Narrative Text. Lalu apakah Narrative Text itu? Berikut adalah penjelasan mengenai Narrative Text.

Pengertian Narrative Text

Sebelum membahas mengenai pengertian Narrative Text, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Narrative. Narrative atau dalam Bahasa Indonesia disebut ‘narasi’ merupakan kata yang mempunyai arti ‘a series of events’ atau ‘serangkaian peristiwa’. Sedangkan text atau ‘teks’ memiliki arti tulisan. Jadi, Narrative Text is a text or story of a series of connected events, presented in a sequence of written / spoken words, and/or in a sequence of (moving) pictures. Artinya, teks narasi (Narrative Text) merupakan sebuah teks atau cerita mengenai serangkaian peristiwa yang saling berhubungan, yang disajikan secara berurutan dari awal ke akhir cerita baik secara lisan atau tulisan, dan/atau dengan gambar (bergerak) yang juga disajikan secara berurutan (kronologis).

Tujuan Narrative Text

The purpose (tujuan) dari Narrative Text adalah to amuse or entertain the readers. Artinya, tujuan dari teks narasi (Narrative Text) adalah untuk menghibur para pembaca. Dengan menampilkan konflik yang menarik di bagian tengah dari sebuah teks narasi, para pembaca akan terhibur dan akan menjadi penarasan sehingga mereka akan membaca cerita tersebut hingga selesai.

Generic Structure of Narrative Text

Teks narasi (Narrative Text) memiliki struktur kebahasaannya sendiri. Hal inilah yang membedakan teks narasi berbeda dengan jenis teks yang lain dalam Bahasa Inggris. Berikut adalah struktur kebahasaan (Generic Structure) dari Narrative Text:
1. Orientation
Orientation merupakan bagian pertama dari Narrative Text yang terletak pada awal cerita atau di paragraf pertama. Fungsi dari Orientation adalah untuk memperkenalkan kepada para pembaca atau pendengar mengenai karakter dari cerita narasi, waktu, dan setting dari cerita tersebut. Bagian Orientation biasanya ditulis singkat dan dapat menjawab pertanyaan Who? (siapa?), What? (apa?), Where? (dimana?), dan/atau When? (kapan?). Dengan menjawab 2 pertanyaan dari pertanyaan tersebut, misalkan Who? (siapa?) dan Where? (dimana?), bagian Orientation dari sebuah cerita sudah dapat terbentuk.
2. Complication
Complication merupakan bagian selanjutnya dari Narrative Text. Bagian ini merupakan bagian yang ditunggu oleh para pembaca dan pendengar karena pada bagian inilah masalah dalam cerita timbul sehingga membuat cerita narasi (Narrative Text) tersebut menjadi lebih menarik untuk dibaca dan tidak membosankan. Dalam membuat Narrative Text, para penulis boleh memberikan satu masalah atau lebih dalam bagian ini sehingga membuat teks tersebut lebih menarik. Biasanya, masalah yang timbul pada bagian ini melibatkan karakter utama dari teks tersebut.
3. Resolution
Resolution merupakan bagian selanjutnya setelah Complication. Pada bagian Resolution, masalah – masalah yang terdapat pada bagian Complication mulai diselesaikan dengan adanya berbagai solusi. Solusi untuk mengatasi atau mengakhiri masalah tersebut tidak selalu baik dan bahagia, terkadang ada solusi yang buruk dan menyedihkan. Selain itu, ada juga solusi untuk mengatasi masalah yang tidak mengakhiri masalah tersebut secara tuntas hingga akhir cerita tersebut menggantung sehingga membuat para pembaca lebih penasaran. Hal tersebut bertujuan untuk mepertahankan minat para pembaca akan cerita tersebut.
4. Re-orientation
Re-orientation merupakan bagian terakhir dari Narrative text dan biasanya berada di akhir cerita atau di paragraf terakhir. Re-orientation merupakan sebuha pilihan yang artinya penulis yang ingin membuat Narrative Text boleh menggunakan bagian Re-orientation atau pun tidak. Bagian ini biasanya berisi pesan – pesan bermanfaat bagi para pembaca terkait dengan cerita tersebut. Pesan – pesan tersebut dapat berupa pesan moral, atau pun pengajaran dari sang penulis.

Ciri Kebahasaan Narrative Text (Language Feature of Narrative Text)

Narrative Text memiliki ciri kebahasaan (Language Feature) sebagai berikut:
1. Menggunakan Past Tense
Teks narasi (Narrative Text) pasti ditulis dengan menggunakan Past Tense, baik itu Simle Past Tense, Past Continous Tense, atau Past Perfect Continous Tense karena menceritakan serangkaian peristiwa yang tidak nyata atau pun serangkaian peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
2. Menggunakan Conjunction (kata sambung)
Conjunction (kata sambung) diperlukan untuk membuat cerita lebih dimengerti karena kata sambung berfungsi untuk mengambungkan kata, kalimat, atau paragraf sehingga lebih berurutan (kronologis).
3. Terdapat kalimat langsung (Direct Sentence)
Narrative Text menggunakan baik kalimat langsung dan kalimat tidak langsung (direct and indirect sentences). Kalimat langsung (direct sentence) digunakan dalam jenis teks ini bertujuan membantu para pembaca dalam berimajinasi ketika mereka membaca teks tersebut.
4. Fokus pada satu tokoh atau pelaku
Narrative Text menceritakan mengenai seorang tokoh atau pelaku yang menjadi pelaku tama dalam cerita tersebut dan serangkaian peristiwa yang dialami oleh pelaku atau tokoh utama tersebut. Oleh karena itu, tokoh utama dalam Narative Text menggunakan kata ganti seperti “I, he, she, atau we”.
Demikianlah pengertian, tujuan, strukur kebahasaan, dan ciri kebahasaan dari Narrative Text. Semoga penjelasan mengenai Narrative Text tersebut dapat bermanfaat bagi kalian semua. Terima kasih.