Sejarah Monolog
Sebenarnya monolog sudah diperkenalkan sejak tahun 60-an. Pada saat itu pertelevisian tidak mengenal dubbing atau pengisian suara oleh karena itu monolog banyak dipraktekkan untuk membuat film-film komedi atau horror. Salah satu pengagas monolog yang terkenal adalah Charlie Chaplin. Monolog diperkenalkan pertama kali di Hollywood sektiar tahun 1964 lalu berkembang menjadi sarana seni dan teater dan sudah menjadi salah satu teori atau pembelajaran dari karya seni teater.
Pengertian Monolog Menurut Para Para Ahli
Kabisch (1985:43)
Menurut Kabisch, pengertian monolog adalah percakapan dengan diri sendiri. Sebagai monolog epik, penggambaran bukan menggambarkan akan situasi sebagai monolog pengamat, memperjelas komentar (fungsinya hampir sama dengan koor yunani), sebagai monolog konfik, untuk membuat suatu keputusan dalam puncak alur.
Marquab
Menurut Marquab, Dialog dan Monolog memiliki hubungan dalam drama. Menurutnya, Dialog dan Monolog adalah bentuk dari komunikasi dalam drama. Jika drama tidak komunikatif, maksud pengarang, pembanguna nresmon emosional tidak akan sampai. Selanjutnya keberadaan Nebentext juga sangat penting dalam membangun keutuhan suatu drama, karena melalui Nebentext-lah latar waktu, tempat, dan suasana drama dapat diketahui.
Karakteristik Monolog
Tingkat karakteristik yang memuaskan dari penguasaan berbicara monolog, siswa harus mengembangkan keterampilan berikut ini, diantaranya seperti:
- Pembangunan narasi dan pesan deskriptif pada tema familiar, Anda dapat mengandalkan gambar, file, presentasi.
- Menggunakan pelajaran proposal khas menjadi pesan yang konsisten, menghubungkan mereka bersama-sama.
- Kompilasi teks deskriptif mengungkapkan pendapat mereka, disusun mengikuti rencana atau tidak.Teks dapat menggambarkan sebuah acara ditandai dengan kehadiran orang untuk mengekspresikan kesan mereka.
Jenis-Jenis Monolog
Adapun jenis-jenis monolog diantaranya yaitu:
Monolog Naratif Biografis
Pengertian monolog naratif biografis adalah jenis monolog dimana aktor mengingat kembali cerita-cerita dan peristiwa aktual dalam hidupnya. Aktor atau penulis bertindak sebagai narator yang kemungkinan cuma sedikit, atau bahkan tidak sama sekali dalam menampilkan karakter lain dalam cerita. Tekanan monolog tipe ini menceritakan suatu dongengnya sendiri.
Monolog Karakter Biografi
Pengertian monolog karakter biografi adalah jenis monolog yang mendorong karakter untuk tampil dengan mengandalkan dialognya dibandingkan dengan ceritanya. Dalam bentuk contoh monolog demikian, aktor atau penulis mengeluarkn ceritanya sendiri, akan tetapi menampilkan banyak karakter untuk menggerakkan cerita test monolog tersebut. Contoh monolog jenis ini dapat diketahui dari text contoh monolog ‘A Bronx Tale’ yang ditulis dan dimainkan oleh Chaz Palminteri dengan mementaskan 35 karakter tokoh.
Monolog Fictional Cracter-Driven
Pengertian jenis monolog ini adalah aktor atau penulis menciptakan banyak karakter dalam mengekspresikan tema ataupun isu, dengan menunjukkan gaya hidup atau menceritakan dengan contoh atau karakter yang sehingga ceritanya dalam bentuk imajinatif. Dalam banyak contoh-contoh kasus monolog yang dipentaskan dan dapat pula dilihat di Youtube dimana tipe monolog ini, karakter-karakter dalam monolog konon mmepunyai kaitan diantaranya dengan anak-anaknya, hidupnya, atau masa remajanya di sebuah tempat baik mengunakan karakter real atau imajinatif.
Monolog Dokumen Berbasis Relitas
Jenis Monolog ini dibuat dari peristiwa kehidupan nyata yang mana aktor/penulis menggunakan kata-kata atau text yang tepat dari orang yang terlibat dalam peristiwa yang diceritakan dalam monolog itu. Sehingga aktor/penulis mengikuti sebuah peristiwa, bahkan apabila perlu memotret orang-orang yang terlibat di sana, merekam ucapan-ucapan atau kata-kata mereka, dan memberikan catatan tentang cara pengucapan kata-kata tersebut.
Monolog Topical
Jenis monolog ini sangat bergantung pada peristiwa sehari-hari, misalnya yang terlihat melalui mata monologist tersebut. Peristiwa-peristiwa tersebut sebagian dalam bentuk otobiografi, observasi, dan pendapat. Ada garis tipis antaramonolog topikal dan stand-up comedy. Keduanya umumnya menggabungkan anekdot, lelucon, lucu, sedih dan pengamatan pribadi. Bagaimanapun, bahwa ada perbedaan antara keduanya dimana dalam satu hal, niat monologist topikal adalah tidak hanya untuk mendapatkan tertawa dari materialnya. Cerita umumnya menyapu lebih luas, dan biasanya ada lebih dari kualitas yang kohesif untuk karyanya. Stand-up komik terutama menceritakan lelucon, meskipun pada kesempatan tertentu, mereka juga akan mencakup beberapa materi anekdot.
Monolog Storytelling
Hakikatnya monolog ini berupa cerita fiksi yang dipentaskan yang ditulis dalam bentuk paragraf naratif yang mana aktor bertindak sebagai pencerita Sehingga pada saat tertentu aktor menghentikan sejenak berceritanya dan kemudian beralih menjadi satu karakter lalu kembali memerankan sebagai narator atau pencerita.