Fisika memerlukan pengukuran-pengukuran yang sangat teliti agar gejala yang dipelajari dapat dijelaskan (dan bisa diramalkan) dengan akurat. Sebenamya pengukuran tidak hanya mutlak bagi fisika, tetapi juga bagi bidang-bidang ilmu lain. Dengan kata lain, tidak ada teori, prinsip, maupun hukum dalam ilmu pengetahuan alam yang dapat diterima kecuali jika disertai dengan hasil-hasil pengukuran yang akurat. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan. Jadi, dalam pengukuran terdapat dua faktor utama, yaitu pembandingan dan patokan (standar). Di kelas 1 SLTP kita telah mempelajari pokok bahasan pengukuran. Di sini, kita hanya akan mengulangi sebagian saja, untuk me nyegarkan pemahaman kita tentang apa-apa saja yang terdapat dalan pengukuran.
Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur dan dapat dinyatakan dengan angka, misalnya panjang benda. massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan, disebut besara. Besaran apa sajakah yang bisa kita ukur dari sebuah buku? Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku? Misalnya, panjang buku sama dengan 25 sentimeter; sentimeter disebut satuan dari besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran massa. Jadi, satuan selalu mengikuti besaran, tidak pemah mendahuluinya. Di masyarakat kita. kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan satu jengkal anak- anak. Itulah sebabnya jengkal dan depa tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika.
08 August 2018
Pengertian Besaran Dan Satuan Fisika Terlengkap
Share this
Mungkin Yang Kamu Cari
Pelajaran Terbaru
Loading...