08 August 2018

Pengertian Besaran Dan Satuan Fisika Terlengkap

Fisika memerlukan pengukuran-pengukuran yang sangat teliti agar gejala yang dipelajari dapat dijelaskan (dan bisa diramalkan) dengan akurat. Sebenamya pengukuran tidak hanya mutlak bagi fisika, tetapi juga bagi bidang-bidang ilmu lain. Dengan kata lain, tidak ada teori, prinsip, maupun hukum dalam ilmu pengetahuan alam yang dapat diterima kecuali jika disertai dengan hasil-hasil pengukuran yang akurat. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan. Jadi, dalam pengukuran terdapat dua faktor utama, yaitu pembandingan dan patokan (standar). Di kelas 1 SLTP kita telah mempelajari pokok bahasan pengukuran. Di sini, kita hanya akan mengulangi sebagian saja, untuk me nyegarkan pemahaman kita tentang apa-apa saja yang terdapat dalan pengukuran.

Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur dan dapat dinyatakan dengan angka, misalnya panjang benda. massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan, disebut besara. Besaran apa sajakah yang bisa kita ukur dari sebuah buku? Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku? Misalnya, panjang buku sama dengan 25 sentimeter; sentimeter disebut satuan dari besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran massa. Jadi, satuan selalu mengikuti besaran, tidak pemah mendahuluinya. Di masyarakat kita. kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan satu jengkal anak- anak. Itulah sebabnya jengkal dan depa tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika.


Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar? Beberapa syarat utama adalah sebagai berikut.
  1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak. Dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh. jengkal tidak bisa dijadikan satuan baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan yang standar.
  2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), hingga orang lain yang ingin menggunakan satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan massa. yaitu kilogram, mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut. Orang lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satu-satunya satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat.
  3. Satuan harus dapat diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan diterimanya suatu satuan sebagai satuan intemasional, maka ilmuwan dari satu negara dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain.
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional, adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International d’Unites. Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok.